Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 1 Ekonomi Pasar
Bahasa Indonesia · Bab 1 Ekonomi Pasar
Novi Kussuji Diah

24/08/2021 14:36:03

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

Cakap Berbahasa Indonesia

Untuk Kelas VIII SMP/MTs

Penulis : R.R.Novi Kussuji Indrastuti

Diah Erna Triningsih

Editor : Kuswilono

Ilustrator : Daniel Indro W

ij

ayanto, Galih Wahyu Suseno, Hery Cahy

ono, Jebie D.N., Kartini W

ij

ayanti,

Rahmat Isnaini, Zain Mustagh

fi

r

Ukuran : 21 x 28 cm

Hak Cipta Buku ini dialihkan Kepada Kementerian Pendidikan Nasional

dari Penerbit PT Intan Pariwara

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional

Diperbanyak Oleh..

410

NOV

NOVI Kussuji Indrastuti, R.R.

c

Cakap Berbahasa Indonesia: untuk kelas VIII SMP/MTs/R.R. Novi Kussuji Indrastuti, Diah Erna Triningsih;

editor Kuswilono; ilustrator Daniel Hendro Wijayanto...[et al.].— Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian

Pendidikan Nasional, 2010.

viii, 170 hlm.: ilus.; 21 x 29,7 cm

Bibliogra

fi

: hlm. 156

Indeks

ISBN 978-979-095-238-6 (no. jilid lengkap)

ISBN 978-979-095-245-4

1. Bahasa Indonesia - Studi dan Pengajaran

I. Judul

II. R.R. Novi Kussuji Indrastuti

III. Diah Erna Triningsih

IV. Kuswilono

V. Daniel

Hendro Wijayanto

Kata Sambutan

iii

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Puji

syukur

kami

panjatkan

ke hadirat

Allah

SWT,

berkat

rahmat

dan

karunia-Nya,

Pemerintah,

dalam

hal

ini,

Kementerian

Pendidikan

Nasional,

pada

tahun

2009,

telah

membeli

hak

cipta

buku

teks

pelajaran

ini

dari

penulis/penerbit

untuk

disebarluaskan

kepada

masyarakat

melalui

situs

internet

(

website

) Jaringan

Pendidikan Nasional.

Buku

teks

pelajaran

ini

telah

dinilai

oleh

Badan

Standar

Nasional

Pendidikan

dan

telah

ditetapkan

sebagai

buku

teks

pelajaran

yang

memenuhi

syarat

kelayakan

untuk

digunakan

dalam

proses

pembelajaran

melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008 tanggal 7 November 2008.

Kami

menyampaikan

penghargaan

yang

setinggi-tingginya

kepada

para

penulis/penerbit

yang

telah

berkenan

mengalihkan

hak

cipta

karyanya

kepada

Kementerian

Pendidikan

Nasional

untuk

digunakan

secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku

teks

pelajaran

yang

telah

dialihkan

hak

ciptanya

ini

dapat

diunduh

(

down load

)

,

digandakan,

dicetak,

dialihmediakan,

atau

difotokopi

oleh

masyarakat.

Namun,

untuk

penggandaan

yang

bersifat

komersial

harga

penjualannya

harus

memenuhi

ketentuan

yang

ditetapkan

oleh

Pemerintah.

Diharapkan

buku

teks

pelajaran

ini

akan

lebih

mudah

diakses

oleh

siswa

dan

guru

di seluruh

Indonesia

maupun

sekolah

Indonesia

yang

berada

di

luar

negeri

sehingga

dapat

dimanfaatkan

sebagai

sumber

belajar.

Kami

berharap,

semua

pihak

dapat

mendukung

kebijakan

ini.

Kepada

para

siswa

kami

ucapkan

selamat

belajar

dan

manfaatkanlah

buku

ini sebaik-baiknya.

Kami

menyadari

bahwa

buku

ini masih

perlu

ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta,

April 2010

Kepala Pusat Perbukuan

CAKAP BERBAHASA Plus

Cakap berbahasa ataupun cakap berkomunikasi merupakan dambaan setiap orang, terlebih lagi

bagi para pelajar. Bagaimana dengan kamu? Coba, renungkan pernyataan berikut dengan saksama!

Seorang pembina OSIS berkata, ”Saya tidak mau para siswa di sekolah kita seperti katak dalam

tempurung.”

Dalam diskusi kelas terucapkan ”bangsa kita tidak boleh seperti katak dalam tempurung, tetapi

menginginkan seperti katak dalam parabola”.

Sekarang bandingkan! Katak dalam tempurung atau dalam parabola atau dalam mangkuk sekalipun

sebenarnya sama. Berarti wawasan si katak sebatas luas tempurung meskipun si katak dapat tengadah

melihat langit, memandang angkasa. Ibaratnya, orang tetap berwawasan sempit, miskin pengetahuan,

miskin pengalaman, alias miskin informasi.

Begitukah? Bagaimana dengan cakap berbahasamu?

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII untuk SMP dan MTs ini tidak seperti katak dalam tempurung.

Buku teks ini tak sebatas terampil mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis baik kebahasaan

maupun kesastraan. Empat keterampilan ini diselaraskan dengan langkah teoretis dan praktik. Cara

seperti ini akan mempermudah pencapaian kompetensi. Situasi dan suasana belajar mengajar menjadi

aktif dan dialogis. Gambarannya bahwa kamu berada di rel yang benar dan guru tinggal memainkan

peran motivator secara optimal. Dari sinilah cakap berbahasa ini diharapkan bisa tercapai.

Perlu kamu pahami bersama bahwa teks mendengarkan disajikan tersendiri yang berupa lampi-

ran di bagian akhir buku. Perhatikan ikon khusus untuk Teks Mendengarkan dengan kode nomornya.

Tujuannya jelas agar kompetensi mendengarkan teraih dan terukur. Buku ini juga menyajikan latihan,

tugas, atau kegiatan yang bervariasi dalam setiap pelajaran. Latihan, tugas, atau kegiatan akan menguji

tahap penugasan materi yang mengarah kompetensi. Cara pengerjaannya variatif, baik tertulis, lisan,

mandiri, berpasangan, kelompok, maupun tugas rumah.

Cakap Berbahasa Indonesia juga menyajikan evaluasi, yaitu Latihan Ulangan Semester dan Latihan

Ulangan Kenaikan Kelas. Dua versi latihan ini mengacu pada tuntutan kompetensi model soal Ujian

Nasional.

Kini waktumu telah tiba. Sudah saatnya kamu cakap berbahasa Indonesia.

Selamat belajar!

Klaten, Juli 2008

Penulis

Kata Pengantar

iv

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Kata Sambutan

....................................................................................

iii

Kata Pengantar

....................................................................................

iv

Daftar Isi

..........................................................................................

v

Bagaimana Cara Menggunakan Buku Ini?

........................................................

vi

Pelajaran I

Ekonomi Pasar

Berwawancara

.......................................................................................

2

Menulis Laporan Perjalanan

...........................................................................

5

Membaca Memindai Ensiklopedia

......................................................................

10

Menonton Pementasan Drama

..........................................................................

12

Evaluasi Pelajaran I

...................................................................................

16

Pelajaran II

Jelajah Alam

Mendengarkan dan Menganalisis Laporan

...............................................................

18

Menulis Surat Dinas

...................................................................................

19

Menemukan Informasi dari Buku Telepon

...............................................................

24

Bermain Peran

........................................................................................

26

Evaluasi Pelajaran II

..................................................................................

29

Pelajaran III

Menimba Ilmu

Mendengarkan dan Menanggapi Laporan

...............................................................

32

Menyampaikan Laporan secara Lisan

...................................................................

33

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama

.............................................................

36

Menulis Petunjuk

.....................................................................................

40

Evaluasi Pelajaran III

..................................................................................

43

Pelajaran IV

Hasil Budi Daya

Mendengarkan dan Menganalisis Laporan

...............................................................

46

Berwawancara dengan Narasumber

....................................................................

47

Membaca Denah

......................................................................................

49

Menulis Naskah Drama

...............................................................................

51

Evaluasi Pelajaran IV

..................................................................................

58

Pelajaran V

Jamu, Alternatif Sehat

Mendengarkan dan Menanggapi Laporan Perjalanan

.....................................................

60

Menyampaikan Laporan Kunjungan

....................................................................

60

Membaca dan Membuat Sinopsis Novel

.................................................................

63

Menulis Petunjuk

.....................................................................................

65

Evaluasi Pelajaran V

..................................................................................

68

Pelajaran VI

Indahnya Negeriku

Mendengarkan, Menganalisis, dan Menanggapi Laporan Perjalanan

........................................

70

Bermain Peran

........................................................................................

70

Membaca Cepat Bacaan

...............................................................................

74

Menulis Surat Dinas

...................................................................................

77

Evaluasi Pelajaran VI

..................................................................................

80

Latihan Ulangan Semester

........................................................................

81

Daftar Isi

v

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Pelajaran VII Kabut Asap

Membaca Ekstensif

...................................................................................

88

Menulis Rangkuman Isi Buku Ilmu Pengetahuan Populer

.................................................

90

Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

.........................................

92

Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel Terjemahan

...................................................

95

Evaluasi Pelajaran VII

...............................................................

..................

98

Pelajaran VIII Fenomena Alam

Mendengarkan dan Menentukan Pokok-Pokok Berita

.....................................................

100

Menanggapi Novel Remaja Terjemahan

.................................................................

101

Membaca Intensif

...............................................................

......................

104

Menulis Teks Berita

...................................................................................

106

Evaluasi Pelajaran VIII

................................................................................

111

Pelajaran IX Prestasi Gemilang

Mendengarkan dan Mengemukakan Kembali Berita

......................................................

114

Membawakan Acara

..................................................................................

115

Menjelaskan Alur Cerita, Pelaku, dan Latar Novel

........................................................

117

Menulis Slogan

.......................................................................................

121

Evaluasi Pelajaran IX

...............................................................

...................

123

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

Mendengarkan dan Menemukan Pokok-Pokok Berita

.....................................................

126

Berdiskusi

...........................................................................................

127

Memahami Buku Antologi Puisi

...............................................................

.........

129

Menulis Poster

...............................................................

.........................

134

Evaluasi Pelajaran X

..................................................................................

137

Pelajaran XI Budaya Nusantara

Mendengarkan dan Memahami Berita

...............................................................

....

140

Membawakan Sebuah Acara

...........................................................................

141

Membacakan Teks Berita

..............................................................................

142

Menulis Puisi Bebas

...............................................................

....................

144

Evaluasi Pelajaran XI

...............................................................

...................

148

Latihan Ulangan Kenaikan Kelas

.................................................................

149

Glosarium

.........................................................................................

155

Daftar Pustaka

...............................................................

......................

156

Indeks

.............................................................................................

157

Lampiran Teks Mendengarkan Pelajaran I–XI

....................................................

158

v

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

vi

Buku

ini

memiliki

beberapa

ikon.

Setiap

ikon

merupakan

media

untuk

mencapai

kompetensi

tertentu.

Sekarang

sebelum

kamu

mempelajari

buku

ini

lebih

jauh,

cermatilah

setiap

ikon

agar

kompetensi

yang

diharapkan

dapat

tercapai.

Bagaimana Cara Menggunakan Buku Ini?

Keterampilan

mendengarkan

wacana

yang

berbentuk

laporan,

berita

(dari

radio

atau

televisi),

pementasan

drama,

pembacaan

novel

remaja

(asli

atau

terjemahan).

Kompetensi

yang

hendak

dicapai

yaitu

berdaya

tahan

dalam

konsentrasi

dan

mampu

menyerap

gagasan

pokok dari aktivitas mendengarkan.

Mendengarkan

Berbicara

Keterampilan

berwawancara,

presentasi

laporan,

berdiskusi,

membawakan

acara

(protokoler),

bermain

peran,

apresiasi

novel

remaja

(asli

atau

terjemahan).

Kompetensi

yang

hendak

dicapai

yaitu

mampu

mengungkapkan

pikiran

dan

bercerita

kepada

mitra

bicara.

Membaca

Keterampilan

membaca

memindai

ensiklopedia,

buku

telepon,

denah,

membaca

cepat,

membaca

ekstensif,

intensif,

nyaring,

teks

drama,

novel

remaja,

puisi.

Kompetensi

yang

hendak

dicapai

yaitu

mampu

membaca

dan

memahami

berbagai

jenis

bacaan.

Kompetensi

membaca

juga diarahkan untuk menumbuhkan budaya membaca.

Menulis

Keterampilan

menulis

laporan,

surat

dinas,

petunjuk,

slogan

atau

poster,

rangkuman,

naskah

drama,

puisi.

Kompetensi

yang

hen

-

dak

dicapai

yaitu

mampu

menulis

karangan

sederhana

dan

puisi.

Kompetensi

ini

juga

diarahkan

untuk

menumbuhkan

kebiasaan

menulis.

atau

kiat

me

lakukan

kegiatan

sehingga

pe

-

serta didik lebih terpandu.

Tugas Rumah

sebagai

kegiatan

praktik

mandiri

ataupun

kelompok

yang

di

lakukan

di luar

jam

pem

belajaran.

Tugas

rumah

ini

memper

luas

empat

ke terampilan

dan

mena

-

jamkan kreativitas.

2

Teks Mendengarkan

I k o n

i n i

m e n g g u n a k a n

n o m o r

u r u t

1–13.

Teks

Mendengarkan

disajikan

pada

lampiran

buku.

Gunakan

nomor

urut

sesuai

teksnya!

Tujuannya

agar

kompetensi

menden

-

garkan dapat teraih dan terukur.

merupakan

perluasan

atau

pengayaan

materi

yang

mem

perjelas

materi

pokok,

terutama yang berupa konsep atau teori.

merupa

kan

cara,

langkah,

tahapan,

vi

i

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Evaluasi Pelajaran

Media

ini

disediakan

untuk

mengetahui

kemam

-

puan

kognitif

siswa

setelah

menuntaskan

materi

pembelajaran

setiap

bab

(ulangan

harian).

Media

ini

bertujuan

untuk

mengembangkan

keterampi

-

lan berpikiran dan keterampilan akademik.

1

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

I

Ekonomi Pasar

Perhatikan gambar berikut ini!

Dokumen Penerbit

Pernyataan di atas merupakan kutipan pendapat yang diungkapkan

narasumber dalam wawancara. Kamu dapat pula melakukan wawancara untuk

mengetahui informasi tentang pasar. Kamu dapat mewawancarai narasumber

seperti pedagang, pembeli, atau ahli ekonomi.

”Pasar merupakan tempat orang melakukan jual beli. Pasar dapat diguna-

kan sebagai tolok ukur peningkatan ekonomi suatu daerah. Peningkatan

ekonomi suatu daerah dapat diketahui melalui kemampuan daya beli

masyarakat.”

2

Pelajaran I Ekonomi Pasar

Pertanyaan dan Etika Berwawancara

Kegiatan wawancara adalah kegiatan bertanya jawab dengan

seseorang (narasumber) yang diperlukan untuk dimintai

keterangan atau pendapatnya mengenai sesuatu hal untuk

dimuat di media massa, misalnya surat kabar; ditayangkan

melalui televisi atau disiarkan melalui radio. Pada saat ini

wawancara tidak hanya dilakukan untuk mencari informasi

untuk ditayangkan di media massa. Akan tetapi, wawancara juga

dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal

untuk keperluan menulis karangan ilmiah.

Pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara memiliki

rumus 5W+1H. Maksud rumus tersebut adalah pertanyaan dalam

wawancara harus menggunakan kata tanya:

1.

what

atau apa,

2.

when

atau kapan,

3.

who

atau siapa,

4.

where

atau di mana,

5.

why

atau mengapa, dan

6.

how

atau bagaimana.

Selain keenam kata tanya tersebut, penanya juga bisa mengguna-

kan kata tanya lain, misalnya adakah.

Wawancara harus dilakukan dengan etika yang baik. Etika

berwawancara sebagai berikut.

1.

Melakukan janji terlebih dahulu dengan narasumber untuk

menentukan waktu dan tempat.

2.

Datang tepat waktu saat wawancara dilakukan.

3.

Mengenakan pakaian yang sopan.

4.

Mengucapkan salam untuk mengawali wawancara.

5.

Menggunakan kata sapaan yang tepat.

6.

Mengajukan pertanyaan dengan jelas. Jangan berebutan

berbicara dengan narasumber.

7.

Tidak menyela pembicaraan narasumber karena akan meng-

ganggu kelancaran wawancara.

8.

Tidak menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan

urusan pribadi narasumber yang tidak berhubungan dengan

topik wawancara.

9.

Mengucapkan terima kasih setelah selesai melakukan

wawancara.

Kamu dapat memperoleh informasi dengan melakukan wawancara.

Wawancara dilakukan dengan narasumber. Narasumber tersebut seseorang

yang memahami masalah atau materi yang dibahas. Coba, pahami etika

berwawancara berikut!

Berwawancara

Kamu akan berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan

dengan memerhatikan etika berwawancara. Kamu juga akan menggunakan

kalimat aktif dan pasif.

Sebelum mengadakan

wawancara, seorang pewawan-

cara harus menyiapkan ber-

bagai hal.

1.

Menentukan topik wawan-

cara, misalnya: pengaruh

daya beli masyarakat

terhadap industri kecil.

2.

Memilih narasumber yang

akan diwawancarai.

3.

Membuat janji dengan

narasumber.

4.

Menyiapkan daftar per-

tanyaan untuk wawancara.

Pertanyaan-pertanyaan

untuk wawancara harus di-

susun secara sistematis dan

teratur. Ada beberapa jenis

pertanyaan, yaitu:

1.

pertanyaan yang bersifat

menimba;

2.

pertanyaan yang bersifat

menyelidiki;

3.

pertanyaan yang bersifat

membimbing;

4.

pertanyaan yang bersifat

menyarankan;

5.

pertanyaan yang bersifat

mengungkap; dan

6.

pertanyaan yang bersifat

meneliti.

3

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

A.

Setelah kamu memahami cara berwawancara, coba lakukan kegiatan berikut!

1.

Berpasanganlah dengan seorang temanmu. Anggaplah temanmu itu

narasumber yang akan kamu wawancarai!

2.

Praktikkan wawancara berikut. Praktikkan etika wawancara yang telah

kamu pelajari!

3.

Catatlah hasil wawancaramu itu!

4.

Lakukan bergantian dengan pasanganmu!

Soto Kadipiro

Cita Rasa Soto Khas Yogya

Pewawancara :

”Selamat siang, Pak. Saya minta

maaf karena mengganggu

kesibukan

Bapak.”

Narasumber :

”Selamat siang. Silakan, saya tidak merasa terganggu

kok

.”

Pewawancara :

”Selama ini Soto Kadipiro diistimewakan para pelanggan.

Hal ini terlihat dari banyaknya pembeli yang datang ke sini.

Sebenarnya apa kunci sukses yang Bapak terapkan?”

Narasumber :

”T

idak ada hal khusus yang saya terapkan. Saya menekuni

usaha ini dengan serius dan memperlakukan pelanggan

seperti saudara. Dengan begitu, mereka pun selalu setia

berkunjung. Selain itu, saya membuat bumbu yang diracik

secara khusus dari kuah yang lebih kental. Soto ini akan

terasa lebih nikmat jika dimakan dengan lauk ayam

kampung yang hangat. Di sini saya juga menyediakan

jeroan ayam bagi para penggemar jeroan.”

Pewawancara :

”Berapa mangkuk Bapak bisa menjual soto setiap hari?

Berapa harga soto per mangkuk?”

Narasumber :

”Saya

menjual soto Rp3.500,00 per mangkuk. Setiap hari

saya menjual lebih dari 500 mangkuk soto dan 75 ekor

ayam kampung. Saya tidak terlalu

ngoyo

dalam berjualan.

Sebetulnya saya bisa menambah dagangan, tetapi hal itu

tidak saya lakukan.”

Pewawancara :

”Bagaimana Bapak menjaga rasa dan kejayaan Soto

Kadipiro ini?”

Narasumber :

”Soto

Kadipiro merupakan warisan orang tua saya. Saya

tidak mengubah apa yang sudah dirintis orang tua. Saya

hanya berusaha agar apa yang dirintis ini bisa lebih maju.

Masalah rasa terserah kepada pelanggan karena saya

hanya ingin memuaskan pelanggan, seperti wasiat orang

tua.”

Pewawancara :

”Terima kasih atas informasi yang Bapak berikan. Saya

permisi, selamat siang.”

Narasumber :

”Sama-sama. Selamat siang.”

Disadur dari: www.kabarejogja.com

B.

Bagi yang tidak melakukan wawancara, lakukan kegiatan berikut!

1.

Simaklah dengan baik wawancara yang sedang dilakukan temanmu!

2.

Apakah temanmu itu sudah melakukan wawancara dengan etika yang

benar? Berikan komentarmu!

3.

Jadikan catatan dan komentar temanmu untuk berlatih dengan lebih

baik!

4

Pelajaran I Ekonomi Pasar

Tugas Rumah

Perhatikan pernyataan berikut!

Dewasa ini harga kebutuhan pokok mulai naik. Harga beras, minyak goreng,

gandum, atau susu telah berubah, ada yang naik Rp1.000,00, Rp2.000,00,

bahkan sampai Rp5.000,00. Masyarakat kelas menengah ke bawah mulai

mengeluh. Pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

Sekarang rencanakan dan lakukan wawancara bersama teman kelompokmu!

1.

Tentukan topik wawancara berdasarkan pernyataan di atas!

2.

Pilihlah narasumber yang sesuai dengan topik wawancara yang telah kamu

tentukan!

3.

Buatlah daftar pertanyaan wawancara sesuai dengan topik yang kamu

tentukan!

4.

Lakukan wawancara dengan narasumber yang kamu pilih. Buatlah janji

lebih dahulu dengan narasumber yang kamu pilih!

5.

Catatlah hasil wawancara tersebut, lalu laporkan secara tertulis!

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Dalam melakukan wawancara, kamu dapat menggunakan kalimat aktif

dan kalimat pasif.

Perhatikan kalimat di bawah ini!

Saya minta maaf karena

mengganggu

kesibukan Bapak.

Kalimat tersebut menggunakan predikat kata kerja berawalan

me-

. Dalam

tata bahasa Indonesia, kata kerja berawalan

me-

disebut kata aktif. Oleh

karena itu, kalimat yang berpredikat kata kerja berawalan

me-

disebut

kalimat aktif.

Perhatikan pula kalimat di bawah ini!

Selama ini Soto Kadipiro

diistimewakan

oleh para pelanggan.

Kalimat tersebut disebut kalimat

pasif

. Penanda kalimat pasif yaitu predikat

kalimat tersebut berupa kata kerja berawalan

di-.

C.

Lakukan kegiatan di bawah ini!

1.

Pahami teks wawancara ”Soto Kadipiro Cita Rasa Soto Khas Yogya”!

2.

Temukan kalimat aktif dan kalimat pasif!

Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif

Sebenarnya, kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat pasif.

Begitu pula sebaliknya, kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat

pasif. Bagaimana caranya?

1.

Subjek kalimat aktif akan menjadi objek dalam kalimat pasif.

5

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Contoh:

Kalimat aktif: Widadi memang tidak

mengubah

apa yang dirintis orang

tuanya.

Kalimat pasif: Apa yang dirintis orang tuanya tidak

diubah

(oleh)

Widadi.

2.

Kalimat pasif dapat ditambah kata

oleh

.

Contoh:

Warung itu didirikan oleh Pak Slamet.

3.

Objek dalam kalimat pasif berubah menjadi subjek dalam kalimat aktif.

Contoh:

Kalimat pasif: Warung Soto Kadipiro

dirintis

oleh Pak Kartowijoyo.

Kalimat aktif: Pak Kartowijoyo

merintis

warung Soto Kadipiro.

4.

Kata

oleh

pada kalimat pasif bisa dihilangkan pada kalimat aktif.

Contoh:

Pak Slamet mendirikan warung.

D.

Ubahlah kalimat pasif yang kamu temukan dalam wawancara ”Soto Kadipiro Cita

Rasa Soto Khas Yogya” menjadi kalimat aktif. Sebaliknya, ubahlah kalimat aktif

menjadi kalimat pasif!

Menulis Laporan Perjalanan

Kamu akan menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan

benar. Kamu juga akan menggunakan imbuhan

per-an

dan

peN-an

.

Setelah melakukan wawancara, tentunya kamu memperoleh informasi yang

diinginkan. Informasi yang kamu peroleh dapat ditulis dalam bentuk paparan.

Coba, cermati laporan perjalanan berikut!

Menengok Pasar Kranggan di Jantung Kota Yogyakarta

Oleh: Nur Halimah

Tidak lengkap rasanya jika ke Yogyakarta

tidak

menengok Pasar Kranggan. Pasar yang terletak di

sebelah barat Tugu Yogyakarta atau tepatnya terletak

di Jalan Diponegoro

merupakan salah satu wajah

Yogyakarta.

Pasar Kranggan memang menjadi salah satu

tujuan wisata kami. Pada hari kedua di Yogyakarta

kami mengunjungi pasar Kranggan. Dari Pasar

Kranggan kami akan ke Malioboro dan Pasar

Beringharjo.

Dari penginapan yang terletak di Jalan Urip

Sumoharjo atau yang lebih dikenal dengan Jalan

Solo, kami berjalan ke arah barat. Karena masih pagi,

kawasan Jalan Solo masih sepi. Baru satu dua toko

yang buka. Jadi, perjalanan kami tidak begitu

terhambat.

Mobil yang kami tumpangi berbelok ke kanan

di simpang empat Tugu Yogyakarta. Dari tugu itu

bangunan Pasar Kranggan sudah kelihatan jelas.

Mobil kami diparkir di Jalan A.M. Sangaji. Kami pun

turun dan menuju Pasar Kranggan.

Di depan bangunan pasar, sepagi itu telah penuh

dengan kendaraan roda empat dan roda dua.

Kendaraan-kendaraan itu milik orang-orang yang akan

berbelanja di pasar. Kami pun masuk ke pasar. Ternyata

di pasar yang tidak terlalu luas ini hampir semua jenis

komoditas perdagangan bisa didapatkan. Dagangan

yang dijual mulai dari sayuran, buah-buahan, makanan,

sembako, konveksi, perhiasan, dan masih banyak lagi.

Dari aneka komoditas yang dijual di pasar

Kranggan ada satu komoditas yang sangat khas,

yaitu bunga. Setiap saat di depan Pasar Kranggan

6

Pelajaran I Ekonomi Pasar

ini bisa ditemui puluhan pedagang bunga. Mereka

menawarkan dagangannya tidak jauh dari Jalan

Diponegoro. Rata-rata mereka sudah puluhan tahun

menekuni profesi sebagai penjual bunga. Oleh

karena itu, tidak heran jika para pedagang itu telah

berusia tua.

Menurut salah seorang pedagang, bunga yang

diperdagangkan di tempat itu digunakan untuk

berbagai keperluan. Misalnya, untuk upacara-

upacara tradisional masyarakat Jawa yang tidak

lepas dari budaya Yogyakarta. Oleh karena itu, pada

saat-saat tertentu, permintaan berbagai bunga pun

meningkat.

Menurut salah satu pengunjung yang kami

temui, hiruk pikuk Pasar Kranggan sudah mulai

terasa sejak pagi. Suasana paling ramai terjadi antara

pukul 06.00 hingga pukul 08.00. Bahkan, karena

banyaknya pengunjung, arus lalu lintas di depan

pasar sering macet. Penyebabnya adalah areal parkir

sangat terbatas yang hanya ada di depan bangunan

pasar. Mobil-mobil berjajar di tepi jalan. Bahkan, tidak

sedikit mobil yang sampai ke badan jalan.

Pasar yang cukup terkenal ini ternyata tidak

lepas dari masalah kebersihan. Sebagaimana

lazimnya sebuah pasar, pemandangan kumuh dan

bau tidak sedap memang tidak bisa dihindari. Sayang

memang jika hal ini dibiarkan.

Kami masuk ke pasar. Saya dan rombongan

memilih-milih dagangan yang kami inginkan. Saya

tertarik dengan aneka jajan pasar yang dijual oleh

salah seorang pedagang. Makanan jajan pasar

memang selalu menarik bagi saya.

Kurang lebih dua jam kami berada di pasar

Kranggan. Kami semua menentang tas plastik berisi

berbagai barang belanjaan. Ketua rombongan

sempat mengingatkan kami. Kami

diminta tidak

memenuhi kendaraan dengan

barang belanjaan dari

Pasar Kranggan. Menurutnya, di Malioboro dan

Pasar Beringharjo banyak oleh-oleh dan suvenir yang

bisa dibeli.

Kami meninggalkan Pasar Kranggan

saat

matahari sudah mulai naik. Panas siang hari sudah

mulai kami rasakan. Dari Pasar Kranggan kendaraan

berjalan perlahan-lahan menuju Malioboro dan Pasar

Beringharjo.

Disadur dari: www.kabarejogja.com

Selain berbentuk paparan, laporan dapat juga disajikan dengan ringkas. Coba,

kamu cermati contoh di bawah ini!

Laporan Perjalanan

A. Judul

:

Menengok Pasar Kranggan di Jantung Kota

Yogyakarta.

B. Waktu

:

Kamis, 18 Januari 2007.

C. Peserta

:

Siswa-siswi kelas VIIIB, SMP Bakti Mulia, Jakarta.

D. Tujuan

:

1.

Mengenal Kota Yogyakarta sebagai kota

budaya.

2. Menyelami kehidupan masyarakat melalui

salah satu tempat mereka berinteraksi.

E. Sasaran

:

Perdagangan di Pasar Kranggan Yogyakarta.

F.

Hasil Kunjungan :

1. Pasar Kranggan adalah pasar tradisonal yang

ramai dikunjungi pembeli.

2. Hiruk pikuk Pasar Kranggan sudah mulai

sejak pagi.

3. Puncak keramaian Pasar Kranggan terjadi

pada pukul 06.00–08.00.

7

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

4. Hampir semua komoditas perdagangan

tersedia di Pasar Kranggan.

5. Komoditas yang terkenal dari Pasar Kranggan

yaitu bunga.

G. Penutup

:

Demik

ian laporan ini dibuat semoga bermanfaat.

Jakarta, 22 Januari 2007

Pelapor: Nur Halimah

A.

Setelah kamu memahami laporan perjalanan ”Menengok Pasar Kranggan di Jantung

Kota Yogyakarta”, diskusikan dengan temanmu pokok-pokok laporan perjalanan!

Cara Menulis Laporan

Laporan perjalanan disusun menurut pola urutan waktu. Hal

ini berarti laporan perjalanan disusun dari awal sampai akhir

perjalanan. Laporan perjalanan biasanya berbentuk narasi atau

rincian.

Laporan juga dapat disusun berdasarkan urutan ruang dan

tema. Kamu dapat menyusun laporan dengan cara berikut.

1.

Menentukan susunan laporan berdasarkan urutan waktu,

ruang, atau tema.

Urutan waktu yang digunakan dalam laporan perjalanan

adalah urut atau kronologis berdasarkan peristiwa yang

dialami pelapor.

2.

Menyusun kerangka laporan. Kerangka laporan memuat

pokok-pokok laporan. Pokok-pokok laporan perjalanan

sebagai berikut.

a.

Judul laporan

b.

Waktu pelaksanaan kegiatan

c.

Peserta

d. Tempat atau lokasi yang dituju

e.

Tujuan mengadakan perjalanan

f.

Hasil perjalanan

3.

Mengembangkan kerangka laporan dengan bahasa yang

komunikatif.

B.

Laporan ”Menengok Pasar Kranggan di Jantung Kota Yogyakarta” merupakan

laporan perjalanan. Mengapa bacaan tersebut termasuk laporan perjalanan?

Tugas Rumah

Setelah kamu memahami laporan perjalanan, lakukan kegiatan berikut!

1.

Buatlah kelompok yang terdiri atas lima atau tujuh siswa per kelompok!

2.

Kunjungilah tempat tertentu!

3.

Buatlah laporan perjalanan! Sebelumnya, buatlah kerangka karangan!

4.

Sampaikan laporan tersebut kepada gurumu!

Laporan pada dasarnya

kegiatan menyampaikan segala

hal tentang sesuatu, misalnya

tempat tertentu. Laporan per-

jalanan berarti melaporkan

tentang perjalanan seseorang.

Oleh karena itu, menyusun

sebuah laporan berarti me-

nyusun kembali kegiatan, hasil

pengamatan atau hasil peneliti-

an secara sistematis berdasar-

kan fakta. Pelapor bertanggung

jawab atas fakta yang dilapor-

kan.

8

Pelajaran I Ekonomi Pasar

Fungsi dan Makna Imbuhan

per-an

Kamu dapat menggunakan imbuhan

per-an

untuk menulis laporan

perjalanan.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!

1.

Jadi,

perjalanan

kami tidak begitu terhambat.

2.

Ternyata, di pasar yang tidak terlalu luas ini hampir semua

jenis komoditas

perdagangan

bisa didapatkan.

Kata

perjalanan

dan

perdagangan

pada kalimat-kalimat tersebut

merupakan kata yang sudah mengalami afiksasi (proses kata

berimbuhan).

perjalanan

per-

jalan -

an

perdagangan

per-

dagang

-an

Imbuhan

per-an

merupakan salah satu imbuhan dalam bahasa

Indonesia. Fungsi imbuhan tersebut membentuk

kata benda

.

Selanjutnya, makna imbuhan

per-an

sebagai berikut.

1.

'menyatakan makna cara'

Contoh:

Pak Jamal sedang melakukan

perhitungan

keuangan

tokonya.

perhitungan : 'cara menghitung'

2.

'menyatakan makna hasil'

Contoh:

Perbaikan

pasar sudah selesai sejak sebulan lalu.

perbaikan : 'hasil memperbaiki'

3.

'menyatakan tempat'

Contoh:

Permukiman

liar di tepi sungai itu sewaktu-waktu akan

digusur.

permukiman : 'tempat bermukim'

4.

'menyatakan kumpulan'

Contoh:

Daerah

persawahan

ini akan menjadi pusat pertokoan.

persawahan : 'kumpulan sawah'

5.

'menyatakan makna hal'

Contoh:

Pertambahan

penduduk di daerah ini tidak terkendali-

kan.

pertambahan : 'hal bertambah'

C

.

Temukan kata-kata berimbuhan per-an dalam laporan ”Menengok Pasar Kranggan

di Jantung Kota Yogyakarta”. Kemudian, lakukan kegiatan berikut!

1.

Buatlah kalimat dengan kata berimbuhan tersebut!

2.

Tentukan makna kata berimbuhan tersebut!

9

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Fungsi dan Makna Imbuhan

peN-an

Selain imbuhan

per-an

, dalam bahasa Indonesia juga dikenal

imbuhan

peN-an.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!

1.

Mereka berbondong-bondong menuju kantor

pegadaian

.

2.

Pemasaran

produk kerajinan rumah tangga ini sudah

merambah ke luar provinsi.

Kata

pegadaian

berasal dari kata dasar

gadai

diberi imbuhan

peN-an.

Selanjutnya, kata

pemasaran

berasal dari kata dasar

pasar

dengan

imbuhan

peN-an

.

Dalam bahasa Indonesia, imbuhan

peN-an

berfungsi untuk mem-

bentuk kata benda. Adapun makna imbuhan

peN-an

sebagai berikut.

1.

'menyatakan makna cara'

Contoh:

Pengiriman

barang dagangan tersebut dilakukan oleh

kurir.

pengiriman : 'cara mengirim'

2.

'menyatakan makna tempat'

Contoh:

Barang-barang itu diekspor melalui

pelabuhan

Tanjung

Priok.

pelabuhan : 'tempat berlabuh'

3.

'menyatakan makna perihal'

Contoh:

Pembuatan

makanan ringan ini dilakukan dengan

mesin modern.

pembuatan : 'perihal membuat'

4.

'menyatakan makna alat'

Contoh:

Pendengaran

orang tua itu sudah tidak jelas lagi.

pendengaran : 'alat mendengar'

5.

'menyatakan makna cara'

Contoh:

Penyajian

Soto Kadipiro sangat istimewa.

penyajian : 'cara menyajikan'

Imbuhan

peN-

jika ditambahkan pada kata dasar dapat

mengalami perubahan bentuk. Perbedaan yang dikarenakan

perubahan bentuk itu disebut alomorf. Jadi, alomorf adalah anggota

bentuk kata yang disebabkan oleh pengaruh kata yang dilekatinya.

1.

Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

peng-an

jika ditambahkan

pada kata dasar yang bermula dengan fonem /a/, /e/, /i/,

/o/, /u/, dan konsonan /g/, /h/, /k/.

Contoh:

peN-an

+ angkut

pengangkutan

Pak Ali memiliki usaha

pengangkutan

barang keluar

negeri.

2.

Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

pen-an

jika ditambahkan

pada kata dasar yang bermula dengan fonem /d/, /t/, /c/, /j/.

Contoh:

peN-an

+ terjemah

penerjemahan

Jasa

penerjemahan

sangat dibutuhkan saat ini.

10

Pelajaran I Ekonomi Pasar

3.

Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

pem-an

jika ditambahkan

pada kata dasar yang bermula dengan fonem /b/, /f/, /p/.

Contoh:

peN-an

+ babat

pembabatan

Pembabatan

hutan di negara ini masih saja terjadi.

4.

Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

peny-an

jika ditambahkan

pada kata dasar yang bermula dengan fonem /s/.

Contoh:

peN-an

+ saji

penyajian

Penyajian

yang menarik akan menambah minat tamu

undangan.

5. Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

penge-an

jika

ditambahkan pada kata dasar yang bersuku kata satu.

Contoh:

peN-an

+ cat

pengecatan

Pengecatan

rumah Ali sudah hampir selesai.

6.

Imbuhan

peN-an

akan berubah menjadi

pe-an

jika ditambahkan

pada kata dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/,

/ny/, /ng/, /r/, /w/.

Contoh:

peN-an

+ latih

pelatihan

Pelatihan

itu memakan dana yang tidak sedikit.

D.

Tentukan makna kata-kata yang berimbuhan peN-an dalam laporan perjalanan yang

kamu buat!

Kamu dapat mengetahui informasi arti pasar dengan membaca ensiklopedia

atau kamus. Membaca ensiklopedia dapat dilakukan dengan membaca

memindai. Pahami penjelasan berikut ini!

Kamu dapat menemukan informasi secara cepat dan tepat dari ensiklopedia

dengan membaca memindai.

Membaca Memindai Ensiklopedia

Cara Membaca Memindai

Informasi dapat dicari dalam ensiklopedia. Mencari

informasi dalam ensiklopedia hanya dilakukan dengan membaca

artikel yang ingin diketahui.

Mencari artikel dalam ensiklopedia hampir sama dengan

cara mencari arti kata dalam kamus. Misalnya, kamu akan

mencari artikel tentang

pasar

. Caranya, carilah ensiklopedia yang

memuat artikel yang didahului dengan huruf

p.

Jika ensiklopedia

itu terdiri atas beberapa buku, carilah buku yang memuat artikel

yang didahului dengan huruf

p.

Kemudian, kamu dapat mencari

judul artikel itu seperti mencari kata

pasar

dalam kamus.

Kamu akan menemukan artikel tentang pasar. Setelah

menemukan informasi tentang pasar, kamu dapat mengemuka-

kan kembali informasi tersebut dengan bahasa sendiri. Caranya,

kamu mencatat pokok-pokok informasi dalam beberapa kalimat.

Membaca memindai adalah

membaca hanya untuk me-

nemukan informasi yang di-

perlukan. Teknik membaca

memindai bertujuan menemu-

kan informasi tanpa membaca

keseluruhan teks.

Sumber informasi yang

dapat dicari dengan membaca

memindai adalah ensiklopedia.

Ensiklopedia adalah buku atau

serangkaian buku yang meng-

himpun uraian tentang ber-

bagai cabang ilmu atau bidang

ilmu tertentu yang disajikan

dalam artikel-artikel terpisah

dan yang biasanya tersusun

menurut abjad.

11

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Kemudian, kemukakan informasi tersebut secara lisan dengan bahasa yang

baik dan benar.

Contoh:

”Dalam Ensiklopedia Indonesia Jilid 5 diuraikan arti pasar. Pasar

merupakan tempat bertemu penjual dan pembeli . . . .”

Artikel tentang

pasar

berikut ini di

muat dalam Ensiklopedia Indonesia

Jilid 5.

A.

Setelah kamu memahami cara membaca ensiklopedia, lakukan kegiatan berikut ini!

1.

Bacalah kutipan ensiklopedia di bawah ini!

2.

Tentukan pokok informasi dari ensiklopedia tersebut!

3.

Temukan informasi-informasi penjelas dari kutipan!

Artikel

pasar

tersebut memuat beberapa

informasi sebagai berikut.

1.

Pasar sebagai tempat bertemu para

penjual dan pembeli.

2. Pasar bisa berlangsung melalui

telepon, surat kabar, kawat, atau surat-

menyurat.

3.

Dalam arti terbatas pasar sebagai

tempat tertentu dan tetap, tempat

memperjualbelikan terutama barang-

barang kebutuhan hidup.

4.

Nama pasar ditentukan berdasarkan

tempat atau jenis dagangan yang

dijual di tempat itu.

5.

Pasar mula-mula timbul di persimpangan lalu lintas yang ramai.

6.

Pasar atau pasaran berarti juga keseluruhan arus pemakaian suatu jenis

barang.

Dari keenam informasi tersebut, kita dapat mengetahui pokok

informasi. Pokok informasi dari artikel tersebut

pasar sebagai tempat berjual

beli.

B.

Kemukakan kembali informasi yang kamu dapatkan dari ensiklopedia tersebut!

12

Pelajaran I Ekonomi Pasar

Lakukan secara berkelompok!

1.

Carilah artikel dari

Ensiklopedia Indonesia

! Setiap kelompok mencari

satu artikel dari kesepuluh pilihan artikel di bawah ini.

a.

toko

f.

modal

b. ekonomi

g.

warung

c.

perdagangan

h.

restoran

d. ekspor

i.

transaksi

e.

impor

j.

laba atau untung

2.

Catatlah informasi dari

ensiklopedia

tersebut!

3.

Bacakan informasi tersebut di depan kelompok lain! Kelompok lain

dapat memberikan waktu untuk membaca informasi tersebut.

Misalnya, lima menit. Sesuaikan dengan panjang informasi yang

dibacakan!

4.

Kelompok lain akan mencatat informasi yang kamu bacakan.

5.

Lakukan kegiatan tersebut secara bergantian dengan kelompok lain!

Kamu dapat menanggapi unsur pementasan naskah drama. Oleh karena

itu, kamu perlu memahami unsur-unsur pementasan drama.

Pahami penjelasan berikut!

Menonton Pementasan Drama

Unsur-Unsur Pementasan Drama

Drama merupakan salah satu hasil karya sastra Indonesia. Drama

adalah karya sastra yang berbentuk percakapan. Drama dinikmati dengan

cara dipentaskan.

Sama dengan bentuk sastra prosa, drama terdiri atas berbagai unsur

pembentuk. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut.

1.

Tokoh

Tokoh

adalah seseorang yang menjadi pelaku drama. Pelaku darama

ini disebut aktor dan aktris. Tokoh dalam cerita drama berkaitan

dengan nama, usia, jenis kelamin, keadaan fisik, dan kejiwaan.

Dalam drama dikenal beberapa jenis peran.

a.

Peran atau tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung

cerita.

b.

Peran atau tokoh antagonis, yaitu tokoh yang menentang tokoh

utama.

c.

Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran

pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita.

Kamu akan mendengarkan dan menanggapi unsur pementasan naskah

drama. Kemudian, kamu juga akan mengevaluasi pemeran tokoh dalam

pementaan drama.

13

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

2.

Perwatakan atau Penokohan

Perwatakan atau penokohan adalah penggambaran sifat batin

seseorang yang disajikan dalam cerita. Watak tokoh ini digambarkan

dalam tiga dimensi watak.

a.

Keadaan fisik: umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, ciri khas yang

menonjol, suku bangsa, dan raut muka.

b. Keadaan psikis: watak, kegemaran, mental, standar moral,

temperamen, ambisi, kondisi psikologis yang dialami, dan emosi.

c.

Keadaan sosiologis: jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama,

dan ideologi.

3.

Setting

atau latar

a.

Latar tempat: tempat terjadinya cerita dalam drama.

b.

Latar waktu: waktu terjadinya cerita dalam drama.

c.

Latar suasana: suasana yang mendukung terjadinya cerita.

4.

Dekorasi

Dekorasi merupakan pemandangan latar belakang tempat memainkan

drama. Dekorasi ini disesuaikan dengan isi cerita. Dekorasi berkaitan

dengan latar.

5.

Tata Pakaian/Busana

Tata pakaian merupakan seluruh perlengkapan yang dikenakan

pemain drama dalam pementasan.

6.

Tata Rias

Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk

mewujudkan wajah pemeran. Rias wajah disesuaikan dengan tokoh

yang diperankan.

7.

Tata Sinar

Tata sinar atau tata lampu merupakan penggunaan lampu untuk

mendukung pementasan.

A.

Lakukan kegiatan berikut!

1.

Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima siswa per kelompok!

2.

Pentaskan drama ”Si Jidul” sesuai dengan tokoh yang diperankan!

Tokoh drama antara lain:

a.

Jidul

b.

Ibu

c.

Tritis

d. Pak Pikun

e.

Narator

3.

Dengarkan dan tontonlah pementasan drama ”Si Jidul” yang diperan-

kan kelompok temanmu!

1

Teks Mendengarkan (halaman 159)

14

Pelajaran I Ekonomi Pasar

B.

Setelah kamu mendengarkan pementasan drama ”Si Jidul”, lakukan kegiatan berikut!

1.

Diskusikan dengan teman sebangkumu unsur-unsur pementasan dalam

drama ”Si Jidul”!

2.

Tanggapilah drama yang sudah kamu dengarkan! Kamu boleh

memberikan kritik maupun saran.

Contoh:

Pementasan drama itu kurang menarik karena para pelaku kurang

menghayati peran yang dimainkan. Karakter tokoh belum terbangun

sesuai tuntutan naskah.

3.

Lakukan secara bergantian pementasan tersebut!

Kamu telah menanggapi unsur-unsur pementasan drama ”Si Jidul”.

Sekarang kamu akan mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan

drama. Bagaimana cara mengevaluasi pemeran tokoh?

Perhatikan penjelasan berikut!

Mengevaluasi Pemeran Tokoh

Tokoh-tokoh dalam drama mempunyai watak yang berbeda-beda.

Ada tokoh yang berwatak jujur, baik hati, suka menolong, atau

penyabar. Sebaliknya, ada pula tokoh yang berwatak jahat, pem-

bohong, sombong, atau emosional.

Tokoh-tokoh dalam drama diperankan oleh para pemain drama.

Pemain drama harus memerankan tokoh sesuai dengan wataknya.

Misalnya, seorang pemain yang lemah lembut pada kehidupan nyata

harus tetap dapat bersifat kasar jika memerankan tokoh yang bersifat

kasar. Jadi, untuk menemukan watak tokoh kamu dapat mengamati

pemain drama saat memerankan tokoh drama dan dialog yang

dibawakan. Kamu dapat mengevaluasi kesesuaian watak tokoh

dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1.

Tontonlah drama dengan baik!

2.

Catatlah nama tokoh-tokoh drama yang diperankan!

3.

Tentukan watak tokoh drama yang diperankan!

4.

Perhatikanlah semua pemain drama. Sudah sesuaikah pemain

drama memerankan watak tokoh yang diperankannya?

Jika

sudah sesuai

berarti pemain drama sudah mampu memerankan

watak tokoh dengan baik.

Jika

belum

berarti pemain drama belum mampu memerankan

watak tokoh dengan baik.

Selain watak tokoh, kamu juga dapat mengevaluasi kesesuaian

latar. Untuk mengevaluasi kesesuaian latar kamu harus memerhatikan

peralatan, tata lampu, dan kostum yang digunakan pemain drama.

Misalnya, jika suasana panggung digambarkan dengan lampu yang

redup, ini berarti latar watak peristiwa terjadi pada malam atau senja

hari.

C.

Bergabunglah kembali dengan kelompokmu. Kemudian, lakukan kegiatan berikut!

1.

Gurumu akan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap

kelompok akan mendapatkan satu naskah drama.

2.

Sambil memerhatikan, catatlah hal-hal berikut!

a.

Tokoh-tokoh dalam drama

b.

Perwatakan tokoh

15

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

3.

Evaluasilah hal-hal berikut!

a.

Apakah temanmu sudah memerankan tokoh sesuai dengan sifat

tokoh?

b. Apakah dialog yang diucapkan temanmu sudah mencerminkan

watak tokoh yang ia perankan?

4.

Bersiap-siaplah! Siapa tahu kelompokmu yang akan dianalisis.

Perkembangan ekonomi dapat diketahui dari wawancara dengan nara-

sumber. Melalui wawancara, kamu akan mendapatkan informasi yang

diperlukan. Kamu harus melakukan wawancara dengan benar. Kamu perlu

menyiapkan daftar pertanyaan. Selain itu, kamu perlu menerapkan etika (sopan

santun) berwawancara.

Perkembangan ekonomi dapat diketahui dengan melihat berbagai fasilitas

penunjang perekonomian. Salah satu fasilitas perekonomian adalah pasar. Kamu

dapat mengunjungi pasar untuk melihat perkembangan pasar tersebut. Setelah

berkunjung, kamu perlu menyusun laporan. Laporan tersebut bermanfaat bagi

perkembangan pasar. Laporan tersebut memuat informasi kegiatan meliputi

waktu, peserta, tempat, tujuan, dan hasil. Laporan disusun secara sistematik

sesuai dengan urutan ruang, waktu, dan tema.

Pasar merupakan salah satu penunjang perekonomian negara. Ini berarti

perkembangan pasar dapat membantu pembangunan ekonomi nasional. Apa

arti pasar yang sesungguhnya? Berdasarkan ensiklopedia, pasar merupakan

tempat bertemu penjual dan pembeli. Kamu juga dapat mengetahui informasi

lain dari ensiklopedia. Informasi dari ensiklopedia dilakukan cukup dengan

membaca subjek yang ingin diketahui. Setelah subjek itu ditemukan, kamu akan

memperoleh informasi tentang subjek tersebut.

Drama merupakan karya sastra berbentuk percakapan. Drama dapat

dinikmati dengan dipentaskan. Kamu dapat menanggapi pementasan drama.

Unsur pementasan drama yang perlu ditanggapi antara lain tokoh dan

perwatakan yang diperankan seseorang,

setting

, tata rias, kostum, tata sinar,

dan dekorasi (tata panggung). Kamu dapat menanggapi unsur pementasan

drama dengan menonton drama.

Rangkuman

Kamu telah belajar berwawancara, menulis laporan perjalanan, membaca

memindai ensiklopedia, dan menanggapi unsur serta tokoh dalam pementasan

drama. Apakah kamu telah menguasai materi tersebut? Jika jawabanmu

ya

,

berarti kamu telah menguasai pembelajaran ini. Jika

belum

, teruslah berlatih

hingga menguasai pembelajaran. Ayo, jangan sampai kamu tertinggal dari teman

yang lain!

Refleksi

16

Pelajaran I Ekonomi Pasar

Evaluasi Pelajaran I

Kerjakan soal-soal berikut!

1.

Bacalah petikan artikel berikut!

Produktivitas.

1)

Ekologi

: Laju penyimpanan energi kimia yang dilakukan

oleh produsen dalam bentuk zat-zat yang menyusun tubuhnya.

Produktivitas dapat juga dibayangkan sebagai laju fotosintesis. Organisme

yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen dalam perbandingan yang dapat

diketahui sesuai dengan jumlah makanan (= senyawa-senyawa organik yang

mengandung energi) yang mereka hasilkan. Oleh karena itu, jika jumlah

oksigen yang dikeluarkan selama jangka waktu tertentu dapat diukur, maka

dapat pula dihitung jumlah senyawa tertentu, inilah ukuran yang disebut

produktivitas primer. 2)

Ekonomi

: Jumlah hasil yang dicapai seorang pekerja

atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu, dalam per-

bandingan dengan jumlah segala biaya dan korban yang diperlakukan untuk

mewujudkan hasil tersebut.

Dikutip dari:

Ensiklopedi Indonesia Edisi Khusus 5 P –

SHF

, Ichtiar Baru–Van Hoeve, Jakarta

a.

Catatlah informasi dalam ensiklopedia tersebut!

b.

Kemukakan kembali informasi tersebut dalam beberapa kalimat!

2.

Bagaimanakah watak pelaku dalam kutipan drama berikut?

Amat

:

Siapakah yang membuat peraturan ini?

Aman :

Saya rasa dari kepala tata usaha. Bapak yang 'di belakang' itu

mengadu, dalam sebulan terlalu banyak gula, teh, dan kopi habis.

Tidak sepantasnya untuk pegawai yang lima puluh orang banyaknya

ini.

Amat

:

Sudah tentu banyak habis, tiap-tiap ada tamu: opas teh, opas kopi,

opas es! Dan di kantor ini tamunya seperti banjir!

Aman :

Saya heran! Saya telah sebelas tahun bekerja, di mana-mana saya

pernah bekerja, tetapi tidak pernah melihat kantor seperti begini.

Amat

:

Habis, kantor ini juga kantor istimewa!

3.

Sebutkan unsur-unsur drama pada kutipan drama berikut!

(TIBA-TIBA MARPIAH MASUK KE RUANG ITU, KEDUANYA TERPERANJAT,

SI NENEK TERPERANJAT KECUT, SI LELAKI TERPERANJAT SENANG, IA

LANGSUNG TERSENYUM NAMPANG)

070 Marpiah : Oh, ibu ada tamu . . . mengapa tidak memberi tahu, biar aku

buatkan teh panas.

071 Nenek : Tak

perlu engkau repot-repot. Kaulihat, tamu kita biasa

meladeni dirinya sendiri dengan minuman, meskipun itu tidak

sopan . . . .

072 Lelaki

: Hehehehe . . ., idemu bagus juga. Aku mau banget kaubuat-

kan teh panas. Betapa membuat haus minuman ini.

073 Nenek : Tak usah Marpiah, kembalilah masuk kamarmu.

074 Marpiah : Tak apa-apa Bu, biar

kubuatkan sebentar. Aku hanya ingin

mengatakan selamat malam kepada ibu.

075 Nenek : Sudahlah, tak usah repot, tidur sana.

. . . .

Sumber:

Cerita Rekaan dan Drama

, Modul Universitas Terbuka